Sunday, March 20, 2011

Tebusan sang khalifah

sudah lama khalifah umar bin khatab pergi ke syiria.dan karna itulah dia ingin mengetahui keadaan rakyatnya selama di tinggalkan secara langsung . khalifah umar lantas berpakaian seperti penduduk biasa dan berjalan menyusuri kampung2 sendirian tanpa di temani sahabat yang lain.dalam perjalanannya sang khalifah mendatangi rumah yang mungkin pantas di sebut gubug yang di huni seorang nenek tua
umar mengucapkan salam
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
"waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" jawab sang penghuni rumah
setelah itu umar masuk
"bagaimana kabarnya umar , khalifah kita ?" tanya umar berbasa-basi
"yang kutahu dia sudah pulang dari syiria dengan selamat"
"apa yang nenek tahu tentang umar ?"
"semoga ALLAH tidak memberikan ganjaran yang baik untuknya !!"
mendengar jawaban itu terkejutlah umar
"mengapa nenek bisa mengatakan demikian ?" tanya umar
"khalifah itu sangat jauh dari rakyat kecil , selama dia memimpin , amirul mukminin itu tidak pernah datang ke gubug ku"
"tapi bagaimana dia tahu keadaanmu di tempat yang terpencil ini ?"
"subhanallah bagaimana dia menjadi pemimpin jika keadaan rakyatnya dia tidak tahu ?dan bukankah sudah menjadi tugas dan kewajibanya sebagai khalifah memperhatikan rakyatnya dimanapun berada?"
dalam hati umar berkata "celakalah kau umar ,ternyata ada rakyatmu yang merasa teraniaya olehmu"
umar serasa ingin menangis
"nek ! katakan padaku berapa aku harus menebus dosa umar kepadamu .jika kau merasa teraniaya olehnya aku bersedia membayarmu 25 dirham atas dosa yang di lakukan olehnya!"
"kamu jangan bercanda" kata nenek itu
"tidak ! terimalah sebagai tebusan atas hakmu yang telah didzalimi oleh khalifah . aku kasihan jika khalifah kita harus menanggung dosa di akhirat !"
karna terus di desak akhirnya nenek itu mau menerima
"demi ALLAH engkau sungguh baik hati"
bersamaan dengan itu kebetulan ali bin abithalib dan abdullah bin mas'ud lewat dan melihat khalifah umar di rumah nenek itu lalu memberi salam
"assalamualaikum ya amirul mukminin"
mendengar salam ali , sang nenek terkejut , takut bercampur malu . tak di sangka orang yang diajaknya mengecam khalifah umar ternyata adalah khalifah itu sendiri
"masyaallah , ampun beribu ampun ya amiruil mukminin , maafkan hamba yang tua ini karna telah berani memaki-maki anda" kata nenek dengan takut
"tidak nek , justru saya bersyukur karna nenek telah membuka mata hati saya. semoga ALLAH memberi restu kepada mu

No comments:

Post a Comment