Sunday, March 20, 2011

Kisah abu muhammad dan seorang fakir

sore itu abu muhammad pergi ke masjid untuk menunaikan sholat ashar. tak lama berselang datanglah seorang pemuda yang nampak dari pakaian dan wajahnya adalah seorang yang fakir. pemuda ini lalu sholat di samping abu muhammad .

setelah selesai sholat pemuda itu duduk dengan bersedeku dan menunggu sholat magrib. tiba waktu magrib , abu muhammad dan pemuda itu kembali sholat magrib dan setelah selesai sholat pemuda itu pun kembali duduk seperti semula.

tiba tiba datang utusan raja yang mencari abu muhammad

"andakah yang bernama abu muhammad?" tanya utusan itu
"ya , sayalah abu muhammad , ada apakah gerangan anda mencari saya?" tanya abu muhammad menimpali
"raja hendak mengundangmu malam ini untuk makan di istana , bisakah anda?"
"jika raja yang mengundangku tentu aku tak akan menolak "

ketika berjalan hendak meninggalkan masjid , abu muhammad menghampiri pemuda fakir

"maukah kamu ku ajak untuk makan bersama raja ?" tanya abu muhammad
"tidak , terima kasih ! jika anda berkenan , bolehkan aku minta surbanmu untuk kugunakan selimut agar tubuhku merasa hangat?"

namun bukannya memberi , abu muhammad hanya mengrenyitkan dahi saja sembari berlalu tanpa mengucapkan sepatah katapun

di istana , abu muhammad berpesta dengan raja dan tak mengingat lagi tentang pemuda itu. selesai berpesta , abu muhammad kembali ke masjid lagi untuk sholat isya . selesai sholat ,di lihatnya pemuda itu tidur nampaknya kedinginan.namun tanpa perasaan abu muhammad malah menggelar surbanya untuk dipakai tidur sendiri.

dalam tidur abu muhammad bermimpi bertemu rasulullah dan rombongan para nabi . abu muhammad lalu mngucapkan salam namun rasul tak mengindahkan tanda hatinya tak berkenan

abu muhammad lalu berkata " ya rasul salah apakah hamba sampai anda memalingkan muka dari hamba?"
rasul lalu menjawab " telah datang seorang umatku yang meminta sesuatu darimu , tapi kau malah mengacuhkannya"

mendengar perkataan rasul , gemeterlah tubuh abu muhammad , dia terbangun lalu mendengar suara langkah kaki seseorang.

dilihatnya pemuda itu sudah tidak ada di tempat semula lalu abu muhammad setengah berlari mengejar pemuda itu sambil berseru

"hai anak muda berhenti, ini kuberikan surbaku yang kau minta"

"tidak perlu ! ketika seorang fakir yang meminta sesuatu darimu , kau mengacuhkan .dan kau memberikannya setelah di minta 142 nabi"

pemuda itu lalu menghilang dalam kegelapan meninggalkan abu muhammad yang hanya bisa diam terpaku.

Nabi musa dan penzina

Pada suatu petang yang tenang kelihatan seorang wanita berjalan terhuyung-hayang. Pakaiannya serba hitam menandakan bahawa ia berada dalam kedukaan dan kesedihan. Dia melangkah terseret-seret menuju ke tempat kediaman Nabi Musa. Diketuk pintunya perlahan-lahan sambil mengucapkan salam.

Maka terdengarlah jawapan dari dalam, "sila masuk".

Wanita cantik itu lalu masuk sambil kepalanya terus tertunduk. Air matanya berlinangan sambil ia berkata: "Wahai, Nabi Allah tolonglah saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."

"Apakah dosamu, hai wanita ayu?" tanya Nabi Musa terkejut.

"Sungguh sukar, untuk saya katakan," jawab wanita itu.

"Katakanlah. Jangan ragu-ragu," desak Nabi Musa.

Maka perempuan itu berkata dengan tersekat-sekat: "Saya...saya telah berzina."

Kepala Nabi Musa terangkat. Hatinya terkejut.

Perempuan itu meneruskan kata-kata,"Dari penzinaan itu saya pun hamil. Satelah anak itu lahir. Saya terus..cekik sampai mati."

Nabi Musa merah matanya. Dengan nada marah ia mengherdik: "Perempuan si*al! Keluar kamu dari sini agar bala Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatan mu. Pergi!" teriak Nabi Musa sambil mengalih matanya kearah lain.

Perempuan berwajah sayu itu dengan hati bagaikan kaca jatuh ke batu, hancur luluh, bangkit dan melangkah keluar dari kediaman Nabi Musa. Tak tahu, mana hendak mengadu lagi.Bahkan, dia tak tahu ke mana arah yang harus ditujuinya. Bila seorang Nabi sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain akan menerimanya? Tergambar olehnya betapa besar dosanya. Betapa jahat perbuatannya.

Setelah wanita itu meninggalkan kediaman Nabi Musa. Malaikat Jibril turun menemui Nabi Musa dan bertanya: "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang mahu bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"

Nabi Musa terperanjat. Dosa apakah yang lebih besar dari kehinaan wanita penzina dan pembunuh itu?

Lalu Nabi Musa bertanya dengan perasaan ingin tahu kapada Malaikat Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar dari dosa perempuan yang hina itu."

"Ada," jawab Jibril dengan tegas."Dosa apakah itu? "tanya Nabi Musa semakin ingin tahu.

"Orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu lebih besar dosanya daripada seribu kali berzina." jawab Jibril.

Setelah mendengar penjelasan itu, Nabi Musa kemudian memanggil semula wanita itu mengadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk berdoa memohonkan keampunan kapada Allah terhadap perempuan itu.

Agungnya ampunan allah

suatu ketika umar bin khatab menemuai rasulullah denga raut muka yang sedih , rasul lalu bertanya
"sahabatku kenapa wajahmu kelihatan begitu sedih?"
"ya rasul sesungguhnya di depan pintu rumah ku ada seorang pemuda yang menangis begitu memilukan , tangisannya sepertinya meratapi kepedihan yang begitu mendalam sehingga hatiku trenyuh dan terbawa kesedihan"
"coba hadapkan dia padaku " perintah rasul

lalu umar pun mencari pemuda itu lalu membawanya menemui rasul
"anak muda apakah kau merasa putus asa sehingga kau begitu sedih? , padahal masa depanmu masih panjang" tanya rasul
"tangisan saya adalah tangisan penyesalan dan menanggung dosa yang amat berat,saya sangat takut akan murkanya allah" ratap pemuda itu

rasul terdiam sejenak lalu bertanya

"apakah kau telah berbuat syirik kepada allah?"
"tidak" jawap pemuda itu
"apa kau telah membunuh seseorang?" tanya rasul kemudian

pemuda itu hanya mengelengkan kepala

"kalau demikian , allah akan mengampuni dosamu meskipun sebesar langit dan bumi" kata rasul

pemuda itu terdiam lalu berkata
"dosa saya lebih besar dari itu!"
"apakah dosamu lebih besar dari kursi allah yang suci?
"dosa saya lebih besar"
"apakh dosamu juga lebih besar dari arsnya allah yang agung?" tanya rasul
"saya yakin dosa saya lebih besar dari itu !"
"kalau di bandingkan dengal allah dan kasih sayangnya , apa dosamu lebih besar" tanya rasul lagi
"demi allah tidak ada yang lebih besar dari allah dan kasih sayangnya" jawab pemuda itu mantap

kalau begitu coba ceritakanlah kepadaku

"ya rasul sesungguhnya pekerjaan saya amatlah laknat , sejak umur tujuh tahun pekerjaanku membongkar makam orang yang baru meninggal lalu mencuri kain kafannya.suatu hari ada gadis yang baru meninggal saat setelah selesai pemakaman , saya membongkar kuburannya lalu melepas kain kafannya ,saya melihat gadis itu sangat cantik hingga membuat nafsu timbul ,saya menyetubuhi mayat gadis itu.
disaata saya melakukan perbuatan terkutuk itu saya seolah mendengar suara gadis itu meratap yang membuat hatiku tergetar

apakah engkau tida malu dan takut akan pengadilan allah di hari ketika orang2 yang teraniaya menuntut atas orang yang menganiayanya?
sunnguh tak berperasaan kau membiarkan aku telanjang diantara orang mati dan kau buat aku menanggung junub di hadapan allah padahal sebelumnya aku telah di mandikan dan si sholatkan

itulah suara yang terdengar olehku
sejak itu saya selalu merasa dikejar2 dosa hingga saya hanya bisa meratapi penyesalanku" lanjut pemuda itu

mendengar penuturan pemuda itu rasul lalu bangkit dan memalingkan muka seraya menghardik pemuda itu dengan marah

"hai pemuda fasik ! pergi kau dari hadapanku , sungguh tak ada balasan yang setimpal untukmu selain neraka!"

mendengar ucapan rasul pemuda itu seperti tersambar petir , dunia seolah2 gelap dan tak ada lagi harapan. pemuda itu lalu keluar sambil terus menerus meratap , berjalan mondar mandir di tengah padang pasir , tujuh hari tujuh malam ia tidak makan , minum dan tidur kadang 2 dia terus bersujud siang dam malam

"Ya allah hamba adalah seorang yang berdosa besar , hamba telah datang ke rumah utusanMu dengan harapan agar beliau sudi memberi syafaat kepada hamba di hadapanMu, namun begitu mendengar betapa kejinya dosa hamba beliau berpaling dan mengusirku. kini hamba datang kepadaMu ya allah mengetuk pintu maafMu agar Kau mengampuni dosa hamba dan memerima tobat hamba.sesungguhnya engkau adalah maha pengasih dan penyayang. andaikata engkau tak sudi mengampuni dosa hamba , maka turunkan api Mu ke dunia sebelum membakar hamba di akhirat kelak.!

demikian lah ratapan pemuda tersebut hinnga allah yang maha mendengar melihat tobat pemuda itu yang begitu sungguh. allah lalu mengutus malaikat jibril untuk menemui rasul

malaikat jibril lalu mengucapkan salam dan di jawab oleh rasul
"huwas saalaam,waminhus saalaam , wailaihi yarjius saalaam" (Dialah salam,dan dariNya salam , dan kepadaNya kembali salam)

"sesunggunnya allah bertanya kepadamu muhammad, apakah engkau yang menciptakan hamba-hamba Allah?"

"Allah lah yang menciptakanku dan hambanya" jawab rasul

"apakah engkau yang memberi rizki atas mereka?"

"sebaliknya, allah yang memberi rizki kepadu dan kepada mereka"

"lalu apakh engkau yang menerima tobat man mengampuni kesalahan?"

"sungguh hanya Allah yang mempunyai kuasa atas itu!" jawaba rasul

"Allah berfirman kepadamu muhammad , lanjut malaikat jibril
telah kukirimkan seorang hambaku kepadamu , di paparkan dosa dosanya dengan menyesal ,mengapa engkau malah memalingkan muka darinya? bagaimana nanti seandinya datang hamba-hamKu yang lain dengan memikul dosa2 yang menggunung? . engkau Ku utus agar menjadi 'rakhmatan lil alamin' (rahmat bagi seluruh alam) . janganlan kau putuskan harapn hambaku yang tergelincir kakinya karena dosa."

mendapat teguran langsung dari allah , rasul menyadari kesalahannya. lalu rasul menyuruh sahabatnya mencari pemuda itu.

setelah mencari kesana kemari akhirnya pemuda itu di temukan dalam keadaan bersujud dengan kondisi yang amat menyedihkan . para sahabat mengabarkan bahwa dosanya telah di ampuni oleh Allah lalu mnegajak pemuda itu menemui rasul

saat itu rasul tengah sholat magrib dan pemuda itu berbaris menjadi makmum. saat rasul membaca surat attakautsar pada ayat hatta zurtumul maqaabir terdengar jeritan pemuda itu

selesai sholat rasul dan para sahabatnya mengerumuni pemuda itu dan mendapati pemuda itu telah meninggal.

pesan untuk mereka yang terkagum-kagum atas kehebatan akal manusia

Banyak orang berpendidikan tinggi, kenapa semakin menjauh dari Tuhannya? Banyak yang belajar hingga ke fenomena-fenomena alam yang sangat menakjubkan, mengapa semakin ragu dengan hukum-hukum Tuhannya? Saya tidak tahu apakah mereka yang sudah sarjana dan sudah intelektual itu semakin menyadari keberadaan Tuhannya atau semakin mengingkarinya karena pengetahuannya itu. Mungkin mereka merasa lebih pintar (atau mungkin merasa lebih bodoh) dari para tukang sihir dalam kisah ini.

Segala pengetahuan sesungguhnya berasal dari Allah. Andaikan seseorang itu tersentuh kesadaran spiritualnya, niscaya segala ilmu yang dipelajarinya akan menuntun kepada keimanan. Demikianlah kisah luar biasa yang terjadi di jaman Nabi Musa.

Alkisah Musa menghadap kepada Firaun untuk menyeru kepada dia agar menyembah Tuhan Tunggal penguasa alam. Sebagai bukti dari kenabian, Musa menunjukkan cahaya dari tangannya dan tongkat yang menjadi ular. Maka Firaun yang merasa di tangannya telah terletak seluruh kekuasaan alam semesta - seberapa besar sih luasnya alam semesta ini Fir’aun? - marah dan menganggap bukti Musa adalah sihir.

Maka dipanggillah para ahli sihir kerajaan untuk bertanding dengan Musa. Para ahli sihir itu mengeroyok musa dengan sihir ular. Mereka melemparkan tali-tali yang kemudian tampak berubah menjadi ular-ular ganas yang segera bergerak menyerang Musa. Lalu turunlah wahyu Allah menyuruh Musa untuk melemparkan tongkatnya. Seketika tongkat itu menjadi ular besar yang segera menelan habis seluruh ular jadi-jadian dari para ahli sihir kerajaan.

Apa yang terjadi? Seketika para ahli sihir yang mengetahui ular-ular jadian mereka ditelan ular Musa serentak menyatakan keimanannya! mereka tahu betul bahwa tidak mungkin ular hasil sihir bisa memakan ular jadi-jadian mereka. Dengan pengetahuan sihir yang mereka miliki, mereka sangat yakin bahwa ular Musa adalah mukjizat bukti kenabian. Maka mereka pun bersungkur mengakui Tuhannya Musa.

Fir’aun malu dan marah besar atas kejadian itu. Maka diapun mengancam para ahli sihir itu, apabila mereka tidak mengakui Fir’aun sebagai Tuhan, niscaya mereka akan dibunuh dengan cara yang keji dan menyakitkan. Namun para ahli sihir itu telah terbuka mata batinnya sehingga semua ancaman duniawi dari Fir’aun tak lagi menggentarkan hati. Maka Fir’aun lalu menyalib dan memotong tangan dan kaki para ahli sihir itu sehingga mereka pun meninggal. Mereka rela kehilangan nyawa setelah melihat bukti keberadaan Allah melalui ilmu yang mereka miliki.

Kabar tentang hal itu disampaikan dalam Al Qur’an surat Al A’raaf (7) ayat 106 - 126 :

Dan Musa berkata: “Hai Fir’aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,

wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama aku”.

Fir’aun menjawab: “Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.

Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.

Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya oleh orang-orang yang melihatnya.

Pemuka-pemuka kaum Fir’aun berkata: “Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai, yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu”. : “Maka apakah yang kamu anjurkan?”

Pemuka-pemuka itu menjawab: “Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan ,

supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai”.

Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir’aun mengatakan: ” sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?”

Fir’aun menjawab: “Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat “.

Ahli-ahli sihir berkata: “Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?”

Musa menjawab: “Lemparkanlah !” Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar .

Dan Kami wahyukan kepada Musa: “Lemparkanlah tongkatmu!”. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.

Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.

Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.

Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud .

Mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,

” Tuhan Musa dan Harun”.

Fir’aun berkata: “Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui ;

demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik , kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya.”

Ahli-ahli sihir itu menjawab: “Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.

Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami”. : “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri “.

Renungan

Selama ini, dari seluruh pengetahuan yang Anda miliki, apakah Anda menjadi semakin beriman atau semakin ingkar? Tak cukupkah bukti-bukti keMahaKuasaan Tuhan dan ketidakberdayaan dirimu? Apabila ilmumu semakin menjauhkanmu dari Tuhanmu, maka jelaslah sudah kesia-siaan ilmu itu bagimu.

Taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah

Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan, mabuk-mabukan, maksiat, berbuat zhalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kezhaliman, tidak ada satu maksiat melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat hingga manusia tidak menghargaiku karena kebejatanku.



Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku. Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta'ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.


Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal.


Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi.



Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat. Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan. Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku: “Mari menghadap al-Jabbar!”


Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!”



Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!”



Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!”



Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.



Dia berkata kepadaku: “Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16)


Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”

Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”



Dia Rohimahullah berkata: Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.



Dia Rohimahullah berkata:

Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama:

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16)

.....



Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi'in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.”



Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid berseru: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.”



Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.



Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas.

keteguhan iman habib bin zaid

musailamah al khazab adalah seorang yang mengaku nabi di jaman rasulullah.meski begitu
dia sangat membenci umat islam dan selalu mengobarkan perang kepada kaum muslimin.
suatu hari dia berkirim surat kepada rasulullah

dari musailamah rasulullah kepada muhammad rasulullah sesungguhnya aku telah diangkat menjadi nabi
dan menjadi serikat anda . dan kami memperoleh separuh bumi, sedang bumi yang lain untuk orang2 quraisy
.sedang orang2 quraisy itu telah berbuat aniaya.


setelah membaca surat itu rasul pun menulis surat balasan lalu mengutus habib bin zaid untuk menyampaikan balasan surat itu.
dengan bekal iman yang teguh ,habib bin zaid melangkah menunaikan amanat rasulullah

dari muhammad rasulullah kepada musailamah pendusta , sesungguhnya bumi itu milik allah dan
di wariskan kepada hamba-hambaNYA yang di kehendakiNYA . dan sesudahnya akan berada di pihak
orang orang yang bertaqwa.


balasan surat itu tak mampu membuat musailamah sadar bahkan semakin menambah kebencian kepada
umat islam
dengan kemarahannya dan sifat sombongnya musailamah lantas menahan habib dan menyiksa serta
memaksa mengakui bahwa muhammad adalah pembohong dan musailamah adalah seorang rasul
ditengah tanah lapang , musailamah sengaja memamerkan kesombongannya bahwa dia yakin bahwa habib
bin zaid akan meninggalkan muhammad dan mengakui dirinya seorang nabi
"apa kamu mengakui bahwa muhammad itu utusan allah?"
dengan yakin dan mantab habib bin zaid menjawad
"ya...!! saya mengakui muhammad utusan allah"
musailamah pun marah karna di buatnya malu di hadapan orang orang.ia pun kembali bertanya
"dan apa kau mengakuiku sebagai utusan allah ?"
kembali dengan yakin habib menjawab
"tidak pernah sekalipun aku mendengar berita itu"
mendengar jawaban itu semakin memuncaklah amarah musailamah lalu ia panggil algojo dan menyuruhnya
membunuh habib
"laa ilaaha illallah muhammad rasulullah"
itulah kalimat terakhir yang terucap dari mulut habib bin zaid sebelum dia meninggal
dengan kebuasan pedangnya , algojo itu lantas memotong2 tubuh syuhada itu menjadi beberapa bagian..

Setan pun takut menyuruhnya berbuat salah

Si antara para pemberai yan sangat dikenal di dalam kehidupan kaum muslimin adalah Amirul Mukminin Umar ni Khaththab RA, sang pembela dien Islam. cukuplah bagi anda untuk mengakui keberanian Umar dengan melihat kembali sejarah yang mengisahkan kekuatan dan keberaniannya dalam membela Islam. disebutkan dalam berbagai kitab-kitab yang ditulis ara ulama terdahulu, bahwa Umar dijuluki sebagai Tanduk Besi.

sebagaimana sabda Nabu Muhammad SAW
"wahai Ibnu Khaththab, demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman telapak tangan-Nya, tidaklah sean bertemu denganmu ketika melewati jalan kecuali pasti dia akan mencari jalan lain yang tidak engkau lewati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah bersabda

"Ya Allah, berikanlah kemuliaan dien ini (Islam) dengan (masuk islamnya) Umar bin Khaththab."dari "kitab Manaqib Umar bin Khaththab" Ibnu al-Jazuli

Diriwayatkan dari 'Aisyah RA "sesungguhnya Nabi SAW bersabda,

"Sesungguhnya setan mlarikan diri melihat gerakan Umar." "Riyadh an-Nadhrah"

Inilah sifat sahabat Nabi Muhammad yang begitu berani membela Islam, sehingga iblis saja ketakutan melihatnya.

kisah ini ane ambil dari buku "Kisah-Kisah Pahlawan Generasi Pilihan"
penerbit Wafa Press dan penulisnya Himli bin Muhammad bin Ismail.

Wasiat kepada Rasulullah

Dari Nabi SAW, “Pada waktu malam saya diisrakkan sampai kelangit, Allah SWT telah memberikan lima wasiat, diantaranya :

1. Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
2. jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
3. bersungguh-sungguhlah engkau dalam mencari surga.
4. putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya mereka itu tidak sedikitpun tidak ada kuasa ditangan mereka.
5. rajinlah mengerjakan sholat tahajud karena sesungguhnya pertolongan itu beserta qiamullail.

Ibrahim bin Adham berkata, “telah datang kepada ku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah SWT.”

Lalu mereka berkata, “kami wasiatkan kamu 7 perkara, yaitu:

• orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan kesadaran hatinya.
• Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan kata-kata khidmat darinya.
• Orang yang banyak bergaul dengan manusia, janganlah kamu harapkan kemanisan ibadahnya.
• Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan khusnul khatimahnya.
• Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan akan hidup hatinya.
• Orang yang memilih berkawan dengan orang dzalim janganlah kamu mengharapkan kelurusan agamanya.
• Orang yang mencari keridhaan manusia janganlah engkau harapkan keridhaan Allah SWT daripadanya.

Tebusan sang khalifah

sudah lama khalifah umar bin khatab pergi ke syiria.dan karna itulah dia ingin mengetahui keadaan rakyatnya selama di tinggalkan secara langsung . khalifah umar lantas berpakaian seperti penduduk biasa dan berjalan menyusuri kampung2 sendirian tanpa di temani sahabat yang lain.dalam perjalanannya sang khalifah mendatangi rumah yang mungkin pantas di sebut gubug yang di huni seorang nenek tua
umar mengucapkan salam
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
"waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" jawab sang penghuni rumah
setelah itu umar masuk
"bagaimana kabarnya umar , khalifah kita ?" tanya umar berbasa-basi
"yang kutahu dia sudah pulang dari syiria dengan selamat"
"apa yang nenek tahu tentang umar ?"
"semoga ALLAH tidak memberikan ganjaran yang baik untuknya !!"
mendengar jawaban itu terkejutlah umar
"mengapa nenek bisa mengatakan demikian ?" tanya umar
"khalifah itu sangat jauh dari rakyat kecil , selama dia memimpin , amirul mukminin itu tidak pernah datang ke gubug ku"
"tapi bagaimana dia tahu keadaanmu di tempat yang terpencil ini ?"
"subhanallah bagaimana dia menjadi pemimpin jika keadaan rakyatnya dia tidak tahu ?dan bukankah sudah menjadi tugas dan kewajibanya sebagai khalifah memperhatikan rakyatnya dimanapun berada?"
dalam hati umar berkata "celakalah kau umar ,ternyata ada rakyatmu yang merasa teraniaya olehmu"
umar serasa ingin menangis
"nek ! katakan padaku berapa aku harus menebus dosa umar kepadamu .jika kau merasa teraniaya olehnya aku bersedia membayarmu 25 dirham atas dosa yang di lakukan olehnya!"
"kamu jangan bercanda" kata nenek itu
"tidak ! terimalah sebagai tebusan atas hakmu yang telah didzalimi oleh khalifah . aku kasihan jika khalifah kita harus menanggung dosa di akhirat !"
karna terus di desak akhirnya nenek itu mau menerima
"demi ALLAH engkau sungguh baik hati"
bersamaan dengan itu kebetulan ali bin abithalib dan abdullah bin mas'ud lewat dan melihat khalifah umar di rumah nenek itu lalu memberi salam
"assalamualaikum ya amirul mukminin"
mendengar salam ali , sang nenek terkejut , takut bercampur malu . tak di sangka orang yang diajaknya mengecam khalifah umar ternyata adalah khalifah itu sendiri
"masyaallah , ampun beribu ampun ya amiruil mukminin , maafkan hamba yang tua ini karna telah berani memaki-maki anda" kata nenek dengan takut
"tidak nek , justru saya bersyukur karna nenek telah membuka mata hati saya. semoga ALLAH memberi restu kepada mu

kisah thallah bin ubaidiillah

"kalau kalian ingin melihat orang hidup sesudah kematian,dia adalah thallah bin ubaidillah" kata rasul kepada beberapa sahabat
seperti kebanyakan pemuda mekkah lainnya thallah memilih profesi sebagai pedagang.
suatu hari thallah pergi berdagang ke kota bashra , di pasar bashra tiba tiba ada seorang pendeta yang bertanya kepada seluruh
penghuni pasar
"adakah diantara kalian yang berasal dari makkah ?" ujara pendeta itu kepada orang2
"ada! aku berasal dari makkah" jawab thallah
"sudah datangkah diantara kalian seseorang yang bernama ahmad ?"
"maksudmu muhammad bin addullah bin abdul muntholib ?" jawab thallah setengah bertanya ,"ada apa denganya?"
"bulan ini dia akan muncul menjadi penutup para nabi kelak dia akan hijrah ke negrimu , pindah dari batu2 hitam yang banyak pohon kurmanya .ia akan pindah ke negri yang subur makmur,sebaiknya engkau pergi menemuinya "
setelah itu thallah pun pulang ke kota makkah dan menanyakan kepada keluarganya tentang peristiwa apa saja
yang terjadi di makkah sepeninngalnya
ayahnya pun menceritakan semua kejadian sampai berita tentang pengakuan muhammad sebagai rasul yang langsung di yakini oleh abu bakar
setelah itu thallah pun menemui abu bakar dan langsung di jelaskan tentang peristiwa di gua hira' dan turunya ayat iqra . thallah pun menceritakan pertemuannya dengan pendeta di kota bushra .lalu mereka pun pergi menemui rasul
dan thallah pun menyatakan masukl islam dan menjadi orang kelima yang masuk islam
namun keputusannya masuk islam tidak semudah yang di bayangkan banyak sekali rintangan
baik dari keluyarga maupun kaumnya sendiri
pernah suatu hari thallah diseret di tengah kampung dengan leher terbelenggu dan semua orang melempari dengan batu,mencaci maki..memukul dan mencambuk dari belakang
dan diantara orang2 itu terdapat seorang wanita tua yang dengan kebencianya melempari, mencaci maki serta meludahi thallah
dan wanita tua itu adalah ibu dari thallah sendiri.
perjuangan dakwah sangatlah berat , pernah ketika itu dalam perang uhud , pasukan nabi terpecah dan yang bersama rasulullah hanya thallah dan 11 ansharin lainnya.
ketika nabi hendak naik bukit , beliau di hadang orang2 musrikin karna terdesak , beliau pun berkata
"siapa diantara kalian yang berani melawan , kelak dia akan menjadi temanku di surga"
"aku ya rasul !" jawab thallah
"jangan kamu ," ujar nabi
"ijinkan saya ya rasul !" kata seorang prajurit anshar
"ya majulah "
tentu saja pertarungan yang tidak seimbang seorang melawan orang2 musyrikin itu menyebabkan prajurit anshar tewas
lalu nabi dan yang lain melanjutkan pelariannya ke atas bukit. dan lagi2 dihadang orang2 musyrikin dan ketika nabi terdesak , kembali nabi berkata
"sekarang siapa lagi yang mau melawan orang2 musyrikin itu"
"aku ya rasul"jawab thallah
lagi2 nabi tidak mengijinkan thallah dan menyuruh yang lain
seperti yang prajurit yang pertama , prajurit anshar ini pun tewas
begitu pun selanjutnya hingga 11 pengikut nabi tewas tinggal thallah bersama nabi
"sekarang engkau majulah"kata nabi
meski tidak seimbang tapi perjuangan thallah penuh semangat jihad ,hingga nabi dapat menyelamatkan diri
ditengah suasana genting datanglah abu bakar yang menghampiri nabi
"tinggalkan saja aku disini , bantulah teman kita ..thallah"
abu bakar pun mencari tallahh n mendapatkan thallah tergelletek bersimbah darah
abu bakar mengira thallah telah tewas karna tubuhnya koyak penuh luka . tidak kurang ada tujuh puluh sembilan sayatan , tusukan pedang , paanah,
bahkan pergelangan tanganya putus
tapi duganya meleset ternyata thallah masih hidup dia cuma pingsan.
karna itulah rasul pun memberi gelar "syahidul hayy" atau syahid yang hidup

wallahu a'lam

Kejujuran mubarok

Dikisahkan dari Mubarok -ayahanda dari Abdulloh Ibnu al-Mubarok- bahwasanya ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan. Ia tinggal di sana beberapa lama. Kemudian suatu ketika majikannya -yaitu pemilik kebun tadi yang juga salah seorang saudagar clari Hamdzan- datang kepadanya clan mengatakan, "Hai Mubarok, aku ingin satu buah delima yang manis."

Mubarok pun bergegas menuju salah satu pohon clan mengambilkan delima darinya. Majikan tadi lantas memecahnya, ternyata ia mendapati rasanya masih asam. Ia pun marah kepada Mubarok sambil mengatakan, "Aku minta yang manis malah kau beri yang masih asam! Cepat ambilkan yang manis!"

Ia pun beranjak dan memetiknya dari pohon yang lain. Setelah dipecah oleh sang majikan; sama, ia mendapati rasanya masih asam. Kontan, majikannya semakin naik pitam. Ia melakukan hal yang sama untuk ketiga kalinya, majikannya mencicipinya lagi. Ternyata, masih juga yang asam rasanya. Setelah itu, majikannya bertanya, "Kamu ini apa tidak tahu; mana yang manis mana yang asam?"

Mubarok menjawab. "Tidak."
"Bagaimana bisa seperti itu?"
"Sebab aku tidak pernah makan buah dari kebun ini sampai aku benar-benar mengetahui (kehalalan)nya."

"Kenapa engkau tidak mau memakannya?" tanya majikannya lagi.
"Karena anda belum mengijinkan aku untuk makan dari kebun ini." Jawab Mubarok. Pemilik kebun tadi menjadi terheran-heran dengan jawabannya itu ..

Tatkala ia tahu akan kejujuran budaknya ini, Mubarok menjadi besar dalam pandangan matanya, dan bertambah pula nilai orang ini di sisi dia. Kebetulan majikan tadi mempunyai seorang anak perempuan yang banyak dilamar oleh orang. Ia mengatakan, “Wahai Mubarok, menurutmu siapa yang pantas memperistri putriku ini?"

"Dulu orang-orang jahiliyah menikahkan putrid-*putri mereka lantaran keturunan. Orang Yahudi menikahkan karena harta, sementara orang Nashrani menikahkan karena keelokan paras. Dan umat ini menikahkan karena agama." Jawab Mubarok.

Sang majikan kembali dibuat takjub dengan pemikirannya ini. Akhirnya majikan tadi pergi dan memberitahu isterinya, katanya, "Menurutku, tidak ada yang lebih pantas untuk putri kita ini selain Mubarok."
Mubarok pun kemudian menikahinya dan mertuanya memberinya harta yang cukup melimpah. Di kemudian hari, isteri Mubarok ini melahirkan Abdullah bin al-Mubarok; seorang alim, pakar hadits, zuhud sekaligus mujahid. Yang merupakan hasil pernikahan terbaik dari pasangan orang tua kala itu. Sampai-sampai Al-Fudhoil bin 'Iyadh Rohimahullah mengatakan -seraya bersumpah dalam perkataannya-, "Demi pemilik Ka'bah, kedua mataku belum pernah melihat orang yang semisal dengan Ibnu al-Mubarok.

Hari ini, kecurangan dan penipuan sudah semakin banyak terjadi dalam kehidupan sebagian orang. Sangat jarang kita temukan orang jujur lagi dipercaya dalam menunaikan amanah serta yang jauh dari sifat curang dan penipu.
Kalau akibat dari sebuah, perbuatan maksiat itu sudah maklum dan pasti di akhirat kelak, maka tempat kembalinya ketika di dunia lebih dekat lagi.

Ahli taat dan ahli maksiat

Diriwayatkan dari abu Hurairah Rodhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Pada zaman Bani Israil dahulu, hidup dua orang laki-laki yang berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa dan yang lainnya rajin beribadah. Setiap kali orang yang ahli ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, ia menyarankan untuk berhenti dari perbuatan dosanya.

Suatu kali orang yang ahli ibadah berkata lagi, "Berhentilah dari berbuat dosa."
Dia menjawab, "Jangan pedulikan aku, terserah Allah akan memperlakukan aku bagaimana. Memangnya engkau diutus Allah untuk mengawasi apa yang aku lakukan."

Laki-laki ahli ibadah itu menimpali, "Demi Allah, dosamu tidak akan diampuni olehNya atau kamu tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga Allah."

Kemudian Allah mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allah Rabbul 'Alamin. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada lelaki ahli ibadah, "Apakah kamu lebih mengetahui daripada Aku? Ataukah kamu dapat merubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tanganKu." Kemudian kepada ahli maksiat Allah berfirman, "Masuklah kamu ke dalam surga berkat rahmatKu." Sementara ahli ibadah dikatakan, "Masukkan orang ini ke neraka."

Dari kisah diatas kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak menjadi seseorang yang memastikan orang, kelompok atau golongan lain sebagai penghuni neraka atau surga karena seseorang yang melakukannya berarti telah mengklaim dirinya memiliki sifat ketuhanan.

Sumber: Sittuna qishshah rawaha an-Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam wash shahabah al-kiram.

Nafsu yang sombong

Dalam sebuah kitab karangan Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijriah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan akal,, maka Allah SWT telah berfirman yang bermaksud, “Wahai akal menghadaplah engkau”. Maka akal pun menghadap kehadapan Allah SWT, kemudian Allah SWT berfirman yang bermaksud, “Wahai akal berbaliklah engkau!”. Lalu akal pun berbalik.

Kemudian Allah SWT berfirman lagi yang bermaksud “Wahai akal! Siapakah Aku?” lalu akal berkata “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah”.

Lalu Allah SWT berfirman “Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau”

Setelah itu Allah SWT menciptakan nafsu. Dan berfirman kepadanya yang bermaksud “Wahai nafsu, menghadaplah kamu!”. Nafsu tidak menjawab sebaliknya berdiam diri. Kemudian Allah SWT berfirman lagi “siapakah engkau dan siapakah Aku?” lalu nafsu berkata “aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau”

Setelah itu Allah SWT menyiksanya dengan neraka Jahim selama 100tahun. Dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah SWT kembali bertanya “Siapakah engkau dan siapakah Aku?” lalu nafsu berkata “aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau”

Lalu Allah SWT menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu’ selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah SWT berfirman yang mana maksudnya “Siapakah Engkau dan siapakah Aku?”. Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, “Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah Tuhanku”

Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah Allah SWT mewajibkan puasa.

Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal (menguasai) nafsu itu. Jangan biarkan nafsu yang menguasai kita, sebab kalau dia yang menguasai kita maka kita akan musnah karenanya.

Puasa 10 Muharam

Dari ibnu abbas ra berkata Rasulullah SAW bersabda : “ barang siapa berpuasa pada haru Aasyura (10 muharram) maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala 10.000 malaikat dan barang siapa yang berpuasa pada hari Aasyura maka akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, dan 10.000 pahala orang mati syahid. Dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah SWT akan menaikkan dengan setiap helai rambut satu derajat. Dan barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Aasyura, maka seolah-olah ia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka”

Lalu para sahabat bertanya pada Rasulullah : “Ya Rasulullah SAW adakah Allah SWT telah melebihkan hari Aasyura daripada hari-hari yang lain?”.
Maka berkata Rasulullah : “Ya memang benar. Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan laut pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Aasyura, dan Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dari Api juga pada hari Aasyura, Allah SWT menenggelamkan Fir’aun pada hari Aasyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub as pada hari Aasyura, Allah SWT menerima Taubat Nabi Adam pada hari Aasyura, Allah SWT mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari Aasyura. Allah SWT juga mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman pada hari Aasyura”

Penyesalan yang indah

setiap ada kematian rasul tidak pernah melewatkan mengurus jenazahnya..mulai memandikan hingga menguburkan bahkan menyempatkan waktunya sejenak untuk singgah di rumah orang yang di tinggalkan.
suatu hari setelah pulang dari kubur , rasul seperti biasanya singgah sejenak di rumah keluarganya yang ditinggal.beliau bertanya kepada si istri dari orang yang meninggal.
"adakah wasiat atau ucapan yang dikatakan suamimu sebelum dia meninggal ?"
"tidak ada ya rasul,namun saat sakaratul maut di mengucapkan sesuatu , saya tidak tahu apa maksudnya entah itu hanya igauan orang yang sakaratul maut saja !"
"apa yang ia ucapkan ?"
"saat sakaratul mau ia mengucapkan..andai lebih panjang...andai masih baru...andai semuanya..!!"
rasul tersenyum lalu berkata
"maukah kamu ku jelaskan terusan perkataan suamimu ?"
semua kerabat yang tadinya berpencar kini langsung mnedekat , mengerubungi rasul seolah tak sabar ingin mendengarkan penjelasan rasul
"begini ceritanya..." sambung rasul
"suatu hari ketika hendak pergi ke masjid untuk sholat jumat , suamimu melihat orang buta yang bejalan terhuyun2 , terantuk batu dan ingin pergi ke masjid untuk sholat jumat juga , lalu suamimu menuntun dengan sabar dan lamah lembut sehingga orang buta itu sampai dengan selamat di masjid. karna itulah saat sakaratul maut suamimu melihat balasan dari perbuatanya ....jadi dia berkata andaikan lebih panjang jalan menuju masjid niscaya balasan pasti lebih besar lagi !!"
si istri pu tersenyum girang
"lalu apa maksud dari perkataan yang kedua ya rasul ??"
"maksud dari ucapan yang kedua , suatu pagi ketika suamimu hendak pergi sholat subuh , ketika itu cuaca sangat dingin , dia meliaht seorang tua yang hampir mati kedinginan lalu suamimu melepas mantel yang dipakainya untuk di kenakan kepada orang tua tersebut . karna itulah ketika sakaratul maut, suamimu melihat balasan perbuatan...jadi dia berkata ...andaikan masih baru ...mantel itu tentu balasan lebih besar lagi..."
semakin giranglah si istri
"nah kata yang terkhir , tentu kamu masih ingat suatu ketika suamimu pulang dalam keadaan lapar dan kamu menyuguhkan sepotong roti dan daging tiba2 datanglah seorang musyafir yang mengetuk pintu dalam kondisi lapar lalu suamimu memotong roti isi daging itu menjadi dua dan di berikan pada musyafir tersebut...karna itu ketika sakaratul maut dia meliaht begitu besar balasan yang akan diterimanya..dia berkata andaikan semuanya ...kuberikan..tentunya balasan akan lebih besar dari ini...."

Kisah Neraka Jahanam

Dikisahkan dalam sebuah hadist bahwa sesungguhnya neraka jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ia memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70.000 gunung, pada setiap gunung itu memiliki 70.000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70.000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70.000 lembah dari api.

Dikisahkan dalam hadist tersebut bahwa pada setiap lembah tersebut terdapat 70.000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70.000 kamar dari api. Pada setiap kamar itu terdapat 70.000 ular dan 70.000 kalajengking, dan dikisahkan dari hadist itu bahwa setiap kalajengking itu mempunyai 70.000 ekor. Dan setiap ekor memiliki 70.000 ruas. Pada setiap ruas kalajengking tersebut ia mempunyai 70.000 qullah bisa.

Dalam hadist yang sama menerangkan bahwa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka jahannam, maka sekali saja pintu neraka terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka disebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Manusia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, “Ya Tuhan kami, selamatkanlah”

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : “Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka jahannam, dan neraka jahannam itu mempunyai 70.000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70.000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah SWT dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang bunyinya : “Sedang penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar lagi Keras”

Setiap malaikat apa yang ada diantara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau ia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka niscaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dengan satu kali pukulan saja ia akan membenamkan 70.000 orang ke dalam neraka Jahannam.

Kisah bumi dan langit

Adapun peristiwa Iisra Mi’raj adalah karena bumi merasa bangga dengan langit. Dia berkata kepada langit, “ Hai langit, aku lebih baik dari kamu karena Allah SWT telah menghias aku dengan berbagai-bagai Negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung, dan lain-lain.

Maka berkata langit, “Hai bumi, aku juga lebih elok daripadamu karena matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, ‘arasy, kursi dan syurga ada padaku.

Berkata bumi, “hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)”

Berkata lagi bumi, “hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala wujud yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syariatnya juga ditempatku”.

Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah SWT dengan berkata, “Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdo’a kepada-Mu. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau naikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga”.

Lalu Allah SWT mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah SWT memberi wahyu kepada Jibril AS pada malam tanggal 27 rajab, “Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini”

Jibril AS bertanya ,”Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?”

Allah SWT berfirman, maksudnya, “tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu”

Kemudian Jibril AS pun pergi dan dia melihat 40.000 buraq sedang bersenang-senang di taman syurga dan diwajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Diantara Buraq-buraq itu, Jibril AS melihat seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibril AS menghampiri buraq itu lalu bertanya, “mengapa engkau menangis ya buraq?”

Berkata buraq, “Ya Jibril sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar api kerinduan.”

Berkata Jibril AS, “aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu”
Kemudian Jibril AS memakaikan pelana dan kekang pada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Wallahu’alam.

Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah SAW dalam perjalanan Isra Mi’raj

Istri yang taat

tersebutlah seorang istri yang amat taat pada suaminya...suatu hari sang suami pamit hendak pergi berjihad fisabillah . sebelum berangkat sang suami berpesan
" istriku..aku akan pergi jihad....,sebelum aku pulang, kamu jangan keluar rumah " setelah itu berangkatlah sang suami. hari berlalu hingga suatu hari datanglah seorang utusan
" assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
" waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"
" ibu anda sekarang sedang sakit keras , jenguklah ia "
" maaf , saya tidak bisa datang karna suamiku belum pulang dan aku tidak di ijinkan keluar rumah sebelum suamiku datang , jadi sampaikan saja salam untuk ibu saya "
lalu pulanglah utusan itu.
besoknya utusan itu datang lagi
" ibu anda sekarang sekarat , jenguklah ia "
" tentu saya ingin datang ke sana , tapi suami saya belum pulang , jadi sampaikan permintaan maaf saya untuk ibu"
lalu utusan itu pulang .
dan besoknya utusan itu kembali lagi
"ibu anda sekarang meninggal , datanglah untuk yang terakhir kali sebelum ibu anda di kubur "
" maaf sekali lagi maaf , suami saya belum pulang dan saya tidak dapat keluar rumah tanpa seijinya "

lalu pulangkah utusan itu. karna saking jengkelnya utusan tersebut mengadukan hal itu kepada Rasul

" ya rasul !! agaknya si wanita itu benar2 terlalu " dengan nada sedikit marah
" ada apa ? " jawab rasul
" dari mulai ibunya sakit...sekarat hingga meninggal...wanita itu tidak mau datang menjenguk ibunya !!"
" kenapa dia tidak mau ?"
" wanita itu mengatakan bahwa ia tidak di ijinkan keluar rumah sebelum sang suami datang "
mendengar jawaban itu rasul hanya tersenyum lalu bekata
" dosa ibu itu diampuni oleh ALLAH SWT karna mempunyai anak yang taat pada suami"

wallahu a'lam

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Berkat membaca basmallah

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mau mengerjakan kewajiban agama dan tidak mau berbuat kebaikan.

Perempuan itu senantiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulai sesuatu senantiasa diawali dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap istrinya dan senantiasa memperolok-olok istrinya.

Suaminya berkata sambil mengejek. “asyiknya Bismillah, Bismillah. Sedikit2 Bismillah”

Istrinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah SWT, supaya memberikan hidayah kepada suaminya. “Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu” ujar suaminya.

Untuk membuat sesuatu yang mengagetkan istrinya, dia memberikan uang yang banyak kepada istrinya dengan berkata “simpan baik-baik uang ini”. Istrinya mengambil uang itu dan menyimpannya ditempat yang aman. Tapi diam-diam suaminya mengikutinya dari belakang, dan telah melihat tempat menyimpan uang tsb. Kemudian diam-diam suaminya itu mengambil uang tersebut dan membuangnya kedalam tong sampah dibelakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian, suaminya itu memanggil istrinya dan berkata “Berikan padaku uang yang tempo hari aku berikan kepadamu untuk disimpan”

Kemudian istrinya pergi ke tempat dia menyimpan uang itu dan diikuti oleh suaminya dengan hati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan uang itu. Lalu dia awali dengan membaca “Bismillahirrahmanirrahim”, ketika itu Allah SWT menghantar malaikat Jibril AS untuk mengembalikan uang dan menyerahkan uang itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia merasa bersalah dan mengaku kepada istrinya. Ketika itu juga dia bertaubat dan mulai mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah setiap kali akan memulai sesuatu pekerjaan.

Pemuda beribu bapakan babi

Nabi Musa adalah satu-satunya nabi yang bisa berbicara terus dengan Allah SWT. Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke atas bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan berbicara dengan Allah SWT. Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lainnya.

Suatu hari nabi musa telah bertanya kepada Allah SWT. “Ya Allah. Siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran (mgkn maksud berjiran disini adalah bersama) dengan aku?”

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta alamat tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawaban, maka Nabi Musa turun dari bukit Tursina dan terus berjalan mengikuti tempat yang baru saja diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat yang dimaksud.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berhasil bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilahkan masuk dan duduk diruang tamu.

Tuan rumah itu tidak melayani Nabi Musa. Dia masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu didalam. Tak lama kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu di tuntunnya dengan hati-hati. Nabi Musa terkejut melihatnya. “ada apa ini?” kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu di lap sampai kering serta dipeluk cium kemudian diantarkan kembali ke dalam kamar. Tidak lama kemudian dia keluar lagi dengan membawa pula babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan, kemudian dilap hingga kering dan diciumnya dengan kasih saying. Babi itu kemudian diantarnya kembali ke kamarnya.

Selesai pekerjaannya barulah dia melayani Nabi Musa. “Wahai saudara! Apa agama kamu?”. “Aku agama Tauhid!”, jawab pemuda itu yaitu agama Islam. “lalu, kenapa kau memelihari babi? Kita tidak boleh berbuat begitu!”, kata Nabi Musa

“Wahai tuan hamba”. Kata pemuda itu, “sebenarnya kedua babi itu adalah ibu dan bapak kandungku. Oleh karena mereka telah melakukan dosa besar. Allah telah menjadikan rupa mereka menjadi babi yang jelek rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Sehari-hari aku berbakti kepada kedua ibu bapakku seperti apa yang tuan lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah berubah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.” Sambungnya.

“setiap hari aku berdo’a kepada Allah agar mereka diampuni. Aku memohon supaya Allah merubah wajah mereka menjadi manusia yang sebenarnya. Tetapi Allah masih belum memakbulkannya” tambah pemuda itu lagi.

Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as. “Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu disyurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua ibu bapaknya. Ibu bapaknya yang sudah buruk rupa, dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak sholeh disisi Kami.”

Allah juga berfirman yang mana maksudnya .”Oleh karena dia telah berada di maqam anak yang sholeh disisi Kami, maka Kami angkat dosanya. Tempat kedua ibu bapaknya yang kami sediakan didalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga”

Itulah berkat anak yang sholeh. Do’a anak yang sholeh dapat menebus dosa ibu bapak yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini semua terjadi dengan syarat dia berbakti kepada ibu bapaknya. Walaupun rupa ayah ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibu bapak kita mendapat tempat yang baik diakhirat kelak.

Walau bagaimanapun buruk sekali perangai kedua ibu bapak kita itu bukan urusan kita. Tugas kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih saying, sebagaimana mereka menjaga kita di waktu kita kecil hingga dewasa.

Walau banyak sekalipun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukanlah urusan kita. Tugas kita hanya meminta ampun kepada Allah SWT agar kedua ibu bapak kita diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Do’a anak yang sholeh akan mendapat tempat yang baik di akhirat. Ini lah yang dinanti-nantikan oleh para ibu bapak di alam kubur.

Arti sayang seorang anak kepada ibu bapaknya bukan melalui uang rupiah/dollar/dsb tetapi sayang seorang anak pada ibu bapaknya ialah dengan do’anya supaya kedua ibu bapaknya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

Untuk mengetahui lebih mendalam kisah alam akhirat silahkan baca buku terbitan Nurulhas yang berjudul : BILA IZRAIL A.S DATANG MEMANGGIL.

Anjing anjing neraka

Sabda Rasulullah SAW kepada Mu’adz : “ Wahai Mu’adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan, maka :

• Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin.
• Bacalah Al-Qur’an
• Tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.
• Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.
• Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri atas mereka.
• Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.
• Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.
• Jangan engkau membisikkan sesuatu sedangkan didekat mu ada orang lain.
• Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.
• Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.


Niscaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah SWT, yang artinya, “Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain.”
Sabda Rasulullah SAW, “Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta mengigit tulangnya.”

Kata Mu’adz, “Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu. Dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?”

Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah SWT”

Air Mata Rasulullah

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu."Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. 
 
NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya,
seperti Allah dan RasulNya mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin... Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu di akhirat.

Lima perkara aneh

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqih yang mashyur. Suatu ketika dia pernah berkata, “ayahku menceritakan bahwa antara nabi2 yang bukan rasul ada yang menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

Maka salah seorang nabi yang menerima wahyu lewat mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, “esok engkau diperintahkan keluar dari rumah pada waktu pagi menuju ke barat. Engkau diperintahkan berbuat, pertama ; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua ; engkau sembunyikanlah, ketiga ; engkau terimalah, keempat ; jangan engkau putuskan harapan, kelima ; larilah engkau daripadanya.

Pada keesokan harinya, nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju kebarat, dan kebetulan yang pertama dihadapinya adalah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, “aku diperintahkan memakan pertama yang aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan.”

Maka nabi it uterus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar roti. Maka nabi itu pun mengambilnya dan disuapkannya kedalam mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur Alhamdulillah.

Kemudian nabi itu meneruskan perjalanannya, lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat arahan mimpinya, supaya disembunyikan, lantas nabi itu menggali sebuah lubang, lalu ditanamkan mangkuk emas itu kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu keluar lagi. Nabi itu pun menanamkannya lagi hingga 3 kali berturut-turut.

Maka berkatalah nabi itu, “aku telah melaksanakan perintahmu”. Lalu dia pun meneruskan perjalanannya, tanpa disadari oleh nabi itu mangkuk itu telah keluar lagi dari tempat ditanamkannya.

Ketika dia sedang berjalan tiba-tiba ia melihat seekor burung elang sedang mengejar seekor burung kecil, kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, “wahai Nabi Allah tolonglah aku”

Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati, lalu dia pun mengambil burung itu, dan dimasukkan kedalam bajunya. Melihat keadaan itu, lantas burung elang itu dating menghampiri nabi itu sambil berkata, “wahai nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku.”

Nabi itu teringat pesanan arahan dalam mimpinya, yang keempat yaitu, tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pahanya, dan diberikan kepada elang itu. Setelah mendapat daging itu elang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Setelah kejadian itu, nabi meneruskan perjalanannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan sebuah bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ karena tidak tahan menghirup bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima peristiwa itu, maka kembalilah nabi ke rumahnya. Pada malam itu, nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, “ya Allah, aku telah melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang engkau beritahu dalam mimpiku, maka jelaskanlah arti dari semuanya ini.”

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah SWT, bahwa yang pertama kau makan itu ialah Marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat melawannya serta menahannya, maka marah itu pun menjadi lebih manis daripada madu.

Kedua, semua amal kebaikan, walaupun disembunyikan maka ia akan tetap nampak jua.

Ketiga, jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu berkhianat dari nya.

Keempat, jika orang meminta kepadamu maka usahakanlah untuknya demi membantu dia, meskipun kau sendiri berhajat.

Kelima, bau yang busuk itu adalah Ghibah (menceritakan hal seseorang / gosip) maka larilah dari orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.

Saudara-saudaraku, kelima kisah ini hendaklah semaikan/tanam dalam diri kita, sebab kelima perkara ini senantiasa berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah membicarakan orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka membicarakan hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa membicarakan seseorang itu akan menghilangkan pahala kita sebab ada sebuah hadist mengatakan diakhirat nanti ada seorang hamba Allah yang akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia berkata, “wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu.”

Maka Allah SWT berfirman, “ini adalah pahala orang yang yang membicarakan dirimu.” Dengan ini haruslah kita sadari bahwa walaupun apa yang kita bicarakan itu memang benar, tetapi membicarakan itu akan merugikan kita sendiri. Oleh karena itu, hendaklah jangan membicarakan hal orang lain walaupun itu benar adanya.